REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Beberapa pelajar SMA 6 membawa senjata tajam berupa parang dan golok yang direncanakan untuk menyerang wartawan Jakarta Selatan dan Mabes Polri yang berada di sekitar lokasi SMA 6, tidak jauh dari pusat perbelanjaan Blok M.
“Mereka terlihat liar dengan berlari-lari membawa senjata tajam,” ungkap wartawan I Radio, Widi, saat dihubungi, Senin (19/9). Pelajar itu tidak menutup kemungkinan akan membacok pewarta yang sehari-hari melakukan aksi peliputan.
Widi menyatakan para pelajar itu mengganti seragamnya dengan kaos. Ada juga yang menutupi seragamnya dengan jaket agar tidak diketahui identitas dan asal sekolahnya. Mereka terlihat , menyebar, dan mengepung lokasi sekitar SMA 6, tempat mereka sehari-hari belajar.
Sudah dua kali bentrok antara pelajar sekolah tersebut dengan wartawan pecah pada hari ini. Pertama pada pukul 12.30 WIB dan kedua pada pukul 14.30 WIB. Insiden ini mengakibatkan tiga orang wartawan terluka, yaitu fotografer Media Indonesia, Panca, Wartawan Rakyat Merdeka Online, Ferardi, dan Wartawan Metro TV, Antonio Jona. Situasi saat ini masih tegang. Personel kepolisian terlihat belum mampu untuk mengendalikan situasi.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Gatot Eddy Pramono menyatakan akan menyelidiki kasus itu. “Kami akan berkoordinasi dulu dengan Polres setempat,” ujarnya saat dihubungi.