REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bentrokan kembali terjadi antara siswa SMAN 6 dengan jumlah lebih dari 300 orang yang mengepung wartawan yang hanya berjumlah sekitar 20 orang. Mabes Polri pun berjanji akan ikut mengusut bentrokan tersebut serta memanggil Kepala SMAN 6.
"Kalau perlu kami akan panggil kepala SMAN 6 untuk meminta keterangan seputar bentrokan itu," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam kepada Republika, Senin (19/9).
Anton menambahkan pihaknya akan mengusut penyebab terjadinya bentrokan. Ia juga menegaskan tidak akan pandang bulu untuk menindak siswa yang terlibat pemukulan wartawan meski anak dari pejabat sekalipun.
Ia mengatakan polisi akan menurunkan pasukannya lebih banyak lagi untuk mengamankan situasi. Pasukan polisi itu akan diturunkan dari Polda Metro Jaya. "Saya berharap semua pihak untuk sabar dan tidak terpancing lagi," imbaunya.
Bentrokan kembali terjadi antara ratusan siswa SMAN 6 dengan kelompok wartawan sekitar pukul 14.30 WIB. Bentrokan tersebut diawali dengan dikepungnya kelompok wartawan sekitar 20 orang dari dua sisi. Para siswa tersebut ada yang keluar dari pintu utama sekolah dan dari arah perempata bulungan. Ternyata banyak siswa yang keluar dari pintu samping sekolah. Beberapa wartawan ada yang tertangkap dan dipukuli.
Polisi sempat menenangkan massa dengan tembakan beberapa kali. Guru-guru terlihat tidak melakukan apa-apa dan malah membuka pintu sekolah dan semakin banyak siswa yang keluar. Saat ini, kondisi telah agak mereda. Meski terlihat masih ada sekelompok siswa yang masih berkumpul di depan sekolah.