REPUBLIKA.CO.ID, PONDOK LABU - Aksi untuk mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta yang direncanakan oleh masyarakat Pondok Labu RT 11/ RW 13, Cilandak, Jakarta Selatan, sepertinya bukan sekedar ancaman. Rabu (14/12) ini, sekitar pukul 10.00 WIB, sebanyak 300 warga yang didominasi ibu-ibu tersebut telah berbaris rapi di lokasi banjir untuk bersama-sama menuju Balai Kota DKI.
Kepala RT 11/RW 13 Pondok Labu, Sugyono, semalam menuturkan pihaknya berjanji tak akan mendatangi Gubernur DKI, Fauzi Bowo, jika perwakilan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mau datang mengunjungi mereka pada Rabu (14/12). Mereka pun mengultimatum agar Pemprov DKI datang sebelum pukul 09.30 WIB.
"Kalau meleset dari jam yang telah ditentukan, maka kami jadi ke Balai Kota," kata Sugyono.
Pemprov DKI, yang diwakili Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI, akhirnya datang ke lokasi banjir pada sekitar pukul 09.00 WIB. Meskipun demikian, warga tetap menjalankan aksinya 'menyerbu' Balai Kota DKI pada Rabu ini.
Beberapa warga menemani Dinas PU DKI melihat lokasi gorong-gorong yang dibangun oleh Marinir beberapa waktu lalu. Mereka juga mengukur lebar kali yang diperkirakan semakin menyempit. Sementara, warga lainnya mempersiapkan aksi demo ke Balai Kota DKI.
Perwakilan dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia, Anggiat Sinaga, turut membantu kesiapan warga melakukan aksi demo. Anggiat menuturkan aksi mendatangi Balai Kota tetap dilakukan karena pihaknya merasa kunjungan dinas PU hanya sekedar 'basa-basi'. Tidak ada realisasi apapun.
"Untuk memperlancar aksi warga, sudah ada tiga bis yang disiapkan. Sementara, sisanya naik motor," kata Anggiat.