REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jumlah kasus penumpang yang terjepit di Bus Transjakarta tahun 2011 kemarin ternyata meningkat. Tahun 2010 lalu, kasus penumpang terjepit hanya mencapai 9 orang. Namun di tahun 2011, terjadi peningkatan hingga 24 kasus.
Tak hanya itu, beberapa kasus kejadian buruk lain juga meningkat seperti pelecehan seksual, dari sebelumnya 6 kasus menjadi 8 kasus; penumpang terjatuh dari sebelumnya 21 kasus jadi 36 kasus. Selain kasus kecelakaan di atas, kasus penangkapan pencopetan pun meningkat tajam, dari sebelumnya 8 kasus, menjadi 28 kasus.
"Total data kejadian dilapangan sebanyak 332 kasus. Jumlah ini memang meningkat, dari sebelumnya 159 kasus kejadian pada tahun 2010 menjadi 332 kejadian tahun 2011," ujar Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, M Akbar, Rabu (4/1).
Menurut Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, pelayanan bus Transjakarta yang kini menjadi moda transportasi favorit masyarakat Jakarta harus memberikan layanan lebih baik lagi di tahun 2012 ini.
Terlebih, peningkatan jumlah penumpang di tahun 2011 bahkan, kata Tulus, membuat Transjakarta sudah bisa disamakan dengan Kereta Rel Listrik (KRL), sehingga sudah seharusnya dibarengi dengan peningkatan pelayanan. "Peran Transjakarta sangat besar sebagai mobilitas warga Jakarta. Untuk itu pada 2012 ini, mau tidak mau Transjakarta harus lebih baik. Jangan sampai kasus kejadian di bus sebanyak tahun 2011," ujar Tulus.