REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- - Akibat luka bakar parah, seorang warga Kampung/Desa Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).

Sebelum dibawa ke RSHS, Entis (40) sempat mendapatkan perawatan di RSU Soreang, namun karena keterbatasan peralatan, Entis yang terluka saat sedang memasang neon box milik Bank Jabar Banten di Jalan Raya Soreang pada Ahad sore itu dirujuk ke RSHS, kata Budiman salah seorang saksi mata kepada wartawan.

Menurut Budiman, peristiwa naas itu terjadi saat Entis bersama tiga temannya tengah melakukan pemasangan neon box di sebuah tiang dengan ketinggian enam meter dengan jarak 50 centimeter dibawah kabel milik PLN.

Posisi Entis paling atas saat melakukan pemasangan tersebut. Tanpa disadari, Entis yang menggunakan topi tersebut, ujung topinya yang terbuat dari logam menyentuh listrik PLN.

"Sebetulnya keempat orang itu terkena strum. Hanya karena posisi Entis yang paling atas dan kaki kanannya nyangkut di tiang kuda-kuda neon box. Enggak bisa lepas dari kabel itu, kalau kami bertiga berhasil lepas setelah menjatuhkan diri ke bawah," katanya.

Petugas PLN sendiri pada kejadian tersebut sama sekali enggan melakukan pemadaman listrik. Akibatnya, warga semakin kesulitan dalam mengevakuasi tubuh Entis dan harus menunggu lama. Beruntung satu jam kemudian petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian untuk menurunkan tubuh Entis yang sudah menghitam tersebut.

"Kami enggak mengerti kenapa PLN kok seperti tidak cepat tanggap dalam menyelamatkan nyawa seseorang. Ini harus menjadi perhatian PLN agar mereka bekerja lebih serius dan tidak menganggap enteng nyawa seseorang," ujarnya.

Hal yang samapun disampaikan oleh salah seorang warga bernama Ahmad Sopian. Dirinya menyesalkan sikap petugas PLN yang acuh tak acuh saat dihubungi olehnya.

"Petugas ditelepon malah enggak diangkat. waktu didatangi sama salah satu Satpam disini ternyata orangnya ada lagi santai-santai aja. Udah tahu ada kejadian seperti ini juga mereka enggak mau turun kelapangan atau mematikan aliran listriknya," ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika