REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Partai Golkar Jawa Barat tidak merasa ditinggalkan dengan keputusan koalisi antara PDI Perjuangan, PPP dan Partai Hanura Jawa Barat pada Pemilihan Gubernur Jabar 2013.
"Jika memang PDI Perjuangan, PPP dan Hanura bersatu (berkoalisi), maka kami tidak merasa ditinggalkan oleh mereka. Pada intinya, kami positif-positif saja," kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat, Irianto MS Syafiudin, di Bandung, Sabtu (21/1).
Ditemui usai menghadiri Rapat Koordinasi Daerah Bidang Pemberdayaan Perempuan Kesatuan Perempuan Partai Golkar Provinsi Jabar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar Jalan Maskumambang Kota Bandung, Yance, sapaan akrab Irianto, menuturkan, memang pada awalnya pihaknya melakukan pertemuan dengan PDIP.
"Dan hasil dari pertemuan awal kami dengan PDIP itu sudah ada, yakni ada kesepahaman bersama sebagai partai nasionalis," katanya.
Pihaknya menilai melihat pergerakan ketiga partai tersebut hanya sebuah manuver politik karena pelaksanaan Pilgub Jawa Barat sendiri masih lama, yaitu sekitar 13 bulan lagi.
Menurut Yance, sangat sulit memperhitungkan peta perpolitikan dalam waktu setahun lebih atau satu tahun ke depan. Ia menyatakan, saat ini pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan beberapa parpol di Jabar untuk menghadapi Pilgub yang akan datang dalam rangka penyamakan persepsi, untuk kemudian menyodorkan figur.
Dikatakannya, jika koalisi besar benar-benar terjadi, pihaknya belum tentu maju mencalonkan pasangan sendiri karena penentuan akhir pencalonan ditentukan oleh respon masyarakat. "Yang memilih itu kan berdasarkan survei DPP. Jadi mungkin dalam waktu dekat ini, namun intinya harus menguntungkan partai dan kader," kata Yance.
Sebelumnya, PDI Perjuangan resmi memutuskan untuk berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Gerinda Jawa Barat dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013.