REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Maraknya aksi demonstrasi masyarakat terhadap pembangunan gedung baru DPRD Jawa Barat membuat pengerjaan proyek tersebut terhambat dan merugikan kontraktor, kata seorang konsultan.
Konsultan manajemen konstruksi gedung baru DPRD Jawa Barat Amir Hamzah mengatakan, terhentinya pembangunan gedung baru dewan tersebut merugikan pelaksana karena harus berkejaran dengan batas waktu akhir pembangunan, yaitu pertengahan Desember. "Mungkin kalau ada demo lagi, pasti berhenti," kata Amir.
Menurut dia, proses pembangunan sudah masuk pada tahap galian pondasi.
Aksi penolakan pembangunan gedung baru DPRD Jawa Barat pernah dilakukan oleh LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan LSM Jaringan Komunikasi Amanat Rakyat (Jangkar). Dalam aksinya, massa merusak beberapa triplek yang mengeliling lahan pembangunan di depan Gedung Sate itu.
Selain itu, massa lainnya yakni dari Aliansi Pergerakan Islam (API) Jawa Barat juga mengancam akan menduduki lokasi pembangunan gedung baru DPRD Jawa Barat tersebut.