REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI - Karena kesal tidak diangkat sebagai anak, Didin Fahrudin bin Hamid, seorang pemuda tega menghabisi nyawa pamannya sendiri. Kejadian ini terjadi di Kampung Situwangi RT 02/02 Cihampelas Bandung Barat.
Udis Bin Adnan (50), yang kesehariannya berpofesi sebagai ustadz dan guru mengaji, tewas dengan luka bacokan kapak dileher dan kepala, saat dirinya sedang tidur siang.
Tersangka menceritakan, bahwa dirinya melakukan pembunuhan karena rasa kesal, sebab korban tidak mau mengangkat dirinya sebagai anak.
"Udah niat dua kali untuk membunuhnya, karena gak diangkat anak," kata tersangka saat ditemui di Polres Cimahi.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Cimahi AKP. Muncar Sudiyono, mengatakan, bahwa dari hasil penyidikan dan keterangan tersangka, membenarkan motif pembunuhan ini. Dan membenarkan bahwa korban adalah paman tersangka, yang berprofesi sebagai ustadz dan guru mengaji.
"Benar, korban kesehariannya sebagai ustadz dan guru ngaji. Motifnya, pelaku kesal tidak diangkat anak oleh korban," jelas Muncar.
Aksi pembunuhan ini segera dilaporkan oleh keluarga korban ke Kepolisian terdekat, yaitu ke Polsek Cililin dan bekerjasama dengan Polres Kota Cimahi.
"Atas informasi dari masyarakat sekitar TKP, pelaku dengan cepat diamankan," ujar Muncar. Atas aksi kejinya ini, tersangka diancam dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara.