Kamis 15 Mar 2012 17:27 WIB

Penimbunan Sembako Belum Terlihat di Yogyakarta

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Didi Purwadi
Sembako di pasar
Foto: Prayogi/Republika
Sembako di pasar

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY gencar melakukan pengawasan terhadap harga persediaan bahan kebutuhan pokok (sembako). Pengawasan ini terkait rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang kemungkinan akan memicu kenaikan inflasi.

Berdasarkan hasil pengawasan, belum ada indikasi penimbunan sembako yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. ''Sampai sekarang belum ada indikasi adanya penimbunan sembako. Biasanya terjadinya penimbunan itu apabila terjadi kenaikan harga  yang cukup signifikan,''kata Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi DIY, Astungkoro, pada Republika, Kamis (15/2).

Apabila terjadi kenaikan harga yang tinggi, pihaknya akan melakukan operasi pasar di penyalur sembako. Berdasarkan hasil pantauan, kenaikan harga sembako per 1 Maret terbilang belum signifikan. Persediaan dari pihak penyalur juga masih terdistribusi dengan baik.

Astungkoro mengungkapkan kenaikan harga kebutuhan pokok yang terbilang belum signifikan itu adalah cabe rawit, cabe merah dan bawang merah. Naiknya sekitar Rp 600 per kilogram.

Sementara itu, harga beras malah cenderung turun. Beras jenis IR 1 turun menjadi 7800 per kilogram setelah sempat menyentuh angka Rp 8000 per kilogram.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement