REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kalangan pengusaha rental mobil memperkirakan bisnis mereka akan terpukul bila pemerintah benar-benar akan menaikkan harga BBM April mendatang.
''Saya memprediksi penurunan konsumen mobil rental akan mencapai sekitar 50 persen pada bulan awal kenaikan BBM,'' kata Ruli Kurniawan, seorang pemilik jasa rental mobil di Yogyakarta, Jumat (16/03).
Pemilik rental mobil lainnya, Kasmana, selain menurunnya jumlah konsumen, dengan kenaikan BBM pengusaha rental juga akan terpukul dengan kenaikan suku cadang kendaraan.
''Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, kenaikkan BBM juga akan diikuti dengan kenaikan suku cadang,'' tutur dia. Kenaikan suku cadang, kata dia, pasti langsung terasa, karena mobil-mobil rental biasanya memerlukan pergantian suku cadang secara rutin dan tak bisa ditunda. ''Kalau ditunda, maka bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah lagi.''
Ruli memprediksi konsumen tentunya akan berpikir ulang untuk menggunakan mobil rental, karena biasanya dalam penyewaan mobil, beban BBM langsung menjadi tanggungan konsumen. ''BBM naik tentunya, biaya BBM yang dikeluarkan akan lebih banyak, dan tentunya ini akan dianggap pemborosan oleh para konsumen,'' kata Ruli.
Dengan beban pengeluaran suku cadang meningkat, kata dia, pengusaha rental akan menaikkan harga sewanya. ''Harga sewa naik, BBM naik, tentunya akan membuat konsumen berpikir ulang,'' tuturnya.
Ia memperkirakan konsumen yang masih tertarik pada mobil rental hanyalah orang-orang yang benar-benar membutuhkannya untuk perjalanan luar kota, yang memang tak bisa dihindari lagi.
Dijelaskannya, saat ini untuk sewa mobil per hari tanpa supir harganya Rp 250 ribu. Jika dengan sopir Rp 350 ribu. BBM ditanggung penyewa. Ia memperkirakan dengan naiknya harga BBM, pengusaha akan menaikan sewa menjadi Rp 400 per hari.