REPUBLIKA.CO.ID,BREBES--Massa berasal dari empat desa di Kecamatan Tanjung dan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu, menutup paksa jalan tol Kanci-Pejagan karena mereka kecewa terhadap akses jalan pertaniannya yang tertutup.
Massa kesal terhadap pengelola proyek tol yang hingga saat ini belum membuka kembali akses jalur pertanian itu, padahal jalan bebas hambatan tersebut sudah dua tahun beroperasi.
Mereka berasal dari Desa Kramat Sampang dan Limbangan, Kecamatan Kersana, serta Desa Sengon dan Kemukten, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.
Pada kesempatan itu mereka juga membentangkan sejumlah spanduk dan poster yang intinya bertulis tentang tuntutan tersebut. Aksi massa itu mengakibatkan arus lalu lintas di ruas jalan tol Kanci-Pejagan terhambat karena posisi mereka hampir sebagian besar menutup jalur bebas hambatan itu.
Sejumlah warga mengatakan, proyek tol Kanci-Pejagan mengakibatkan mereka kesulitan melewati jalan menuju lahan pertaniannya. Warga juga menuntut jembatan yang rusak segera diperbaiki karena kondisi bangunan penyeberangan itu sudah berbahaya.
Asisten I Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Brebes, Supriyono, meminta pengelola tol Kanci-Pejagan segera memenuhi tuntutan warga. Ia mengatakan, jalan menuju lokasi pertanian itu merupakan akses perekonomian warga setempat.
"Kami meminta pengelola tol segera menyelesaikan tuntutan dari warga. Kami juga akan berkoordinasi dengan pengelola tol Kanci-Pejagan," katanya.