REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP -- Ketika api berkobar pada salah satu bangunan tangki penimbunan HOMC (High Octane Mogas Component) di komplek kilang minyak Cilacap, Sabtu (2/4), sebenarnya ada enam mobil pemadam yang standby dan siap menyemburkan cairan pemadam api.
Mobil pemdam tersebut terdiri dari milik Pertamina sendiri, dari Pemkab Cilacap, dan milik PT Holcim.Namun keenam mobil pemadam kebakaran tersebut, seluruhnya menganggur. Personil pemadam tidak beraksi menyemprotkan cairan pemadam api ke bangunan tangki yang terbakar.
''Kalau terjadi kebakaran di salah satu tangki seperti ini, kita memang tidak bisa menyemprotkan cairan pemadam ke tangki yang terbakar. Kalau kita semprotkan, api malah akan makin menyebar ke mana-mana dan berpotensi membakar tangki penimbun BBM lainnya,'' kata Kepala Seksi Humas Pertamina Refenery Unit (RU) IV Cilacap, Kurdi Susanto.
Dengan demikian, kalau salah satu tangki yang berisi BBM atau HOMC sudah terbakar, maka api akan dibiarkan tetap berkobar hingga BBM atau HOMC yang ada di tangki tersebut terbakar habis.
Yang bisa dilakukan, menurut Kurdi, hanya melokalisir api agar tidak makin menyebar. Caranya, dengan melakukan pendinginan ke tangki-tangki yang berada di sekitar lokasi tangki yang terbakar dan melakukan pengosongan BBM di tangki-tangki tersebut.