Rabu 13 Apr 2011 17:02 WIB

Ancaman Bom Kembali Mengusik Bali

Rep: ahmad baraas/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,GIANYAR--Ketenangan warga Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar Bali, terusik oleh ancaman bom. Ratusan warga, Rabu (13/4) mendatangi PT Tirta Bulan Segara, perusahaan pembuat, sekaligus eksportir garmen yang berlokasi di Banjar Buwitan. "Kami datang kemari karena ingin mengetahui kebenaran adanya ancaman bom," kata Nyoman Segara, salah seorang warga banjar setempat.

Ancaman bom pertama kali diterima Agung Putri, operator telepon di perusahaan itu. Sekitar 13.45 wia katanya, ada telepon masuk dan penelponnya mengatakan ada bom ditempatkan di perusahaan itu. Sang penelpon kata Putri, menyarankan agar para karyawan segera keluar kalau mau selamat.

Karena tak yakin dengan apa yang didengarnya, Putri menyerahkan gagang telepon ke karyawati lainnya, Raini, yang juga menerima ancaman yang sama dari si penelpon. Karena khawatir terhadap ancaman itu, Putri dan Raini kemudian melaporkan ancaman telepon yang diterimanya kepada pemilik perusahaan Ni Putu Nusraini. "Bu Putu meminta kami tenang dan meminta segera melaporkan ancaman itu ke polisi," kata Putri.

Anggota Polsek Sukawati dan Tim Gegana Brimobda Polda Bali yang datang ke lokasi, segera melakukan penyisiran. Namun satu jam melakukan penyisiran, polisi tak menemukan benda yang dicurigai sebagai bom. "Ini pasti ada orang iseng dan kami akan menelusurinya," kata Kapolsek Sukawati, AKP Bernad Mosak.

Ancaman bom terhadap perusahaan garmen itu, sempat mengundang warga setempat berdatangan ke lokasi. Walau pun ancaman tak terbukti, sebut Segara, masyarakat ikut panik, apalagi sebagian warga masih trauma dengan peristiwa teror bom yang dua kali terjadi di Kuta 2002 dan 2005. "Bagaimana pun kita ingin Bali tetap aman, jadi walau sekedar ancaman, kami pasti terganggu juga," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement