REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Enam balita di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diketahui terinveksi HIV/AIDS yang tertular langsung dari ibunya sendiri. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Nur Munawaroh, Kamis mengemukakan, enam balita yang terdeteksi itu diketahui hanya selama 2010 saja. Dari jumlah itu, dua telah meninggal dunia, sementara empat lainnya masih dalam perawatan.
"Kondisi mereka saat ini cukup sehat dan terpantau Dinas Kesehatan. Tetapi, kami juga khawatir, ketika daya tahan tubuh mereka lemah, tentunya berpengaruh pada kesehatan dan sakitnya," ucapnya.
Padahal jika diketahui sejak awal, tambah Nur, sebenarnya bisa dilakukan berbagai cara, di antaranya saat proses persalinan dilakukan secara sesar dan diberikan susu formula, bukan ASI dari si ibu yang sudah positif menderita HIV. "Biasanya sesar dilakukan, jika diketahui ibu itu menderita HIV/AIDS, agar bayinya tidak tertular," tuturnya.
Nur mengatakan, temuan penderita HIV/AIDS di kabupaten cukup tinggi. Untuk tingkat Provinsi Jawa Timur, adalah nomor enam.
Ia menyebut, kasus temuan balita penderita HIV/AIDS di kabupaten saat ini cukup tinggi. Rata-rata mereka terinveksi langsung dari ibu kandungnya, yang juga sudah terinveksi penyakit yang menggerogoti kekebalan tubuh itu.
Dari data yang ada, temuan ibu yang terinveksi mengalami kenaikan. Persentasenya mencapai 14 persen, tertinggi kedua setelah kelompok PSK. Secara angka, jumlah PSK yang positif terinveksi mencapai 107 orang, sementara ibu rumah tangga hingga 32 orang dari total 237 penderita. "Kalau seorang ibu, terlebih lagi hamil, berpotensi besar menularkan pada anaknya," paparnya.
Jumlah temuan itu, lanjut dia, juga sesuai dengan data dari Provinsi Jawa Timur. Data menunjukkan, jumlah bayi umur 0-5 tahun yang terinveksi mencapai 71 balita. Dibanding dengan jumlah anak lainnya yang terdata, lebih tinggi.
Umur 5-9 tahun, ditemukan hanya 24 anak, umur 10-14 tahun ditemukan 13 anak, dan umur 15-19 tahun ditemukan 67 anak.
Ia menyebut, fenomena tingginya kasus ibu yang ikut terinveksi, dimungkinkan tertular dari suaminya. Secara tidak sadar, suami yang terinveksi itu ikut menularkan pada istrinya, hingga berpengaruh pada anak yang dikandungnya.