Sabtu 07 May 2011 16:14 WIB

Timbunan Rumpun Bambu Hambat Evakuasi KorbanLongsor Lereng Merapi

Rep: m asadi/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Upaya evakuasi terhadap korban tanah longsor di lereng Gunung Merbabu di Dusun Perengan, Desa Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, sempat mengalami kesulitan karena kondisi geografis dan korban tertimbun rumpun bambu.

Pencarian terhadap korban yang dilakukan masyarakat dibantu tim SAR, anggota TNI, dan Polri sempat mengalami kesulitan karena akses menuju lokasi sangat sempit dan korban tertimbun terlalu dalam di bawah tanah dan rumpun bambu.

Longsor tersebut mengakibatkan tiga korban tewas, yakni Salamun (35), Muslim (40) dan Gufron (34), dan seorang mengalami patah kaki Mahmudi (50). Saat kejadian keempat korban sedang melakukan perawatan bak penampungan dan saluran air di sumber mata air Dusun Perengan.

Petugas harus memotong batang bambu dan pohon lain yang menimbun korban dengan alat sederhana. Mereka juga mengerahkan pompa air untuk membantu proses evakuasi. Setelah melakukan pencarian sekitar satu jam, korban pertama bernama Salamun ditemukan kemudian Gufron.

"Lokasi ditemukan kedua korban tidak berjauhan, mereka tertimbun sekitar 2 meter di bawah tanah," kata Komandan SAR Kabupaten Magelang, Heri Prawoto. Pencarian kemudian dilanjutkan. Namun, hampir tiga jam korban ketiga belum ditemukan. Beberapa warga harus menyebar menyusuri saluran air di dekat longsoran.

"Medan memang cukup sulit. Apalagi ditambah pohon bambu yang turut menimpa korban," kata Heri. Sekitar pukul 12.05 WIB akhirnya korban Muslim ditemukan di bawah bongkahan akar bambu sedalam tiga meter. Saat ditemukan posisi korban tertelungkup dengan masih mengenakan sepatu boot dan pakaian lengkap.

Setelah korban ditemukan, korban kemudian dibawa ke rumah duka dengan diangkut mobil pick up. Sejumlah kerabat dan tetangga korban yang sudah menunggu langsung memandikan jenazah.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement