REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Jasa Raharja membayar klaim asuransi seluruh penumpang pesawat Merpati yang jatuh di laut perairan Kaimana, Papua Barat pada 7 Mei 2011, sebesar Rp1,202 miliar.
Kepala Bagian Teknik Jasa Raharja Papua Hasiholan Nainggolan di kediaman salah seorang korban Merpati, Pendeta Ridwan Sam Maluegha di Sentani, Selasa, mengatakan pengucuran dana Rp1,202 miliar itu berdasarkan amanah UU Nomor 33 dan Nomor 34 Tahun 1964.
"Itu untuk memenuhi tanggung jawab PT Jasa Raharja dalam memberikan perlindungan dasar asuransi kepada seluruh masyarakat pengguna transportasi dan pengguna jalan raya," katanya.
Ia mengatakan para korban berhak mendapatkan kleim asuransi dan merupakan kewajiban dari PT Jasa Raharja Perseroh untuk membayarkan asuransi tersebut. "Seluruh penumpang diberikan santunan yang diserahkan kepada ahli waris, ada yang kirim lewat nomor rekening ada pula yang diserahkan secara langsung," katanya.
Untuk menyerahkan kleim kepada para korban pesawat Merpati Nusantara Airlines, lanjut dia, pihak PT. Jasa Raharja harus membagi tugas, ada yang ke Sorong, ke Kabupaten Biak, dan di Jayapura sendiri.
Kepala PT Jasa Raharja Papua terbang ke Sorong, Papua Barat, untuk menyerahkan kleim kepada para korban disana, sementara kepala bidang teknik menyerahkan santunan kepada Pendeta Ridwan Sam Maluegha di Sentani, serta ada pula yang terbang ke Kabupaten Biak untuk membayar kleim Oktafianus, dan Salmiati Tandiarso.
Menurutnya, masing-masing korban mendapat santunan sebesar Rp 50 juta yang diterima ahli waris. Ia mengatakan, hanya ada satu korban anak kecil yang mendapat santunan sebesar Rp 2,5 juta untuk biaya pemakaman karena tidak ada lagi ahli warisnya.
Sementara penyerahan klaim kepada almarhum pendeta Ridwan Sam Maluegha di Sentani, Kabupaten Jayapura telah dikirim lelalui rekening sang istri, namun baru diserahkan secara simbolis pada Selasa (10/5) pagi ini.
Sebagaimana diketahui Pesawat Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MA-60 PK-MZK jatuh di sekitar Teluk Kamrauw, sekitar 15 mil laut dari Kaimana, Papua Barat, sekitar 14.30 WIT, menewaskan seluruh penumpang termasuk pilot dan pramugari.