Ahad 29 May 2011 10:07 WIB

Program Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji di Kalsel Tersendat

Red: cr01
Para petugas pengisian gas Elpiji tengah memeriksa tabung gas.
Foto: kiosgeek.com
Para petugas pengisian gas Elpiji tengah memeriksa tabung gas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Anggota Komisi III Bidang Pertambangan, Energi dan Perumahan Rakyat DPRD Kalimantan Selatan, Riduansyah, meminta konversi minyak tanah ke gas Elpiji di provinsi ini jangan terlalu dipaksakan.

"Kalau memang masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) belum siap dengan konversi minyak tanah ke gas Elpiji jangan terlalu dipaksakan, karena bisa menimbulkan dampak negatif," ujarnya di Banjarmasin, Ahad (29/5).

Namun anggota Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi pembangunan dan infrastruktur itu memaklumi keinginan pemerintah melakukan konversi minyak tanah ke Elpiji. Oleh sebab itu, ia meminta sosialisasi mengenai konversi minyak tanah ke Elpiji secara terus menerus dilakukan agar masyarakat memahami dan mau melaksanakan tujuan positif pemerintah tersebut.

"Pemerintah atau pelaksana teknis terkait konversi minyak tanah ke Elpiji agar betul-betul memeerhatikan dan mempersiapkan segala sesuatunya guna kelancaran atau kesuksesan program tersebut," kata Ketua Fraksi Partai Bintang Reformasi (PBR) DPRD Kalsel ini.

Kelangkaan stok Elpiji juga menjadi perhatian Riduansyah. Ia menyayangkan kejadian yang dialami warga Jalan Jahri Saleh, Kecamatan Banjarmasin Utara, yang sejak pagi hingga siang hari mengantre untuk mendapatkan gas Elpiji, namun sia-sia karena stok gas kosong.

"Kejadian yang menimpa warga Jalan Jahri Saleh adalah salah satu contoh nyata. Jangan sampai terulang lagi, karena bisa membuat masyarakat kecewa dan akhirnya program konversi minyak tanah ke Elpiji tak sukses," demikian Riduansyah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement