Rabu 01 Jun 2011 13:15 WIB
Gunung Dieng

3,5 Hektar Lahan Kentang Terancam Mati Akibat Erupsi Dieng

Asap mengandung gas karbondioksida CO2 menyelimuti permukaan kawah Timbang di dataran tinggi Dieng Dusun Simbar, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (31/5).
Foto: Antara
Asap mengandung gas karbondioksida CO2 menyelimuti permukaan kawah Timbang di dataran tinggi Dieng Dusun Simbar, Batur, Banjarnegara, Jateng, Selasa (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA--Lahan kentang seluas 3,5 hektare di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terancam mati akibat terkena dampak gas beracun Kawah Timbang, Gunung Dieng.

"Dari pemetaan yang kami lakukan, di dalam radius satu kilometer bahaya Kawah Timbang, terdapat 3,5 hektare yang teridentifikasi mengalami kerusakan,," kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Atmaji, di Posko Penanggulangan Bencana Alam Kecamatan Batur, Banjarnegara, Rabu.

Bahkan katanya berpeluang besar akan mati. Selain itu, kata dia, sebanyak 1.233 ekor domba milik warga di wilayah bahaya Kawah Timbang juga wajib dievakuasi. Menurut dia, hingga saat ini belum ada laporan mengenai kemungkinan adanya ternak domba yang mati akibat bencana tersebut.

"Mudah-mudahan tidak ada yang mati. Kami perlu luruskan, hingga saat ini belum ada ternak yang mati," katanya.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya bantuan terhadap petani kentang yang mengalami kerugian akibat bencana, dia mengatakan, pihaknya sedang mengusulkannya kepada pemerintah provinsi maupun pusat.

Bahkan, kata dia, usulan bantuan tersebut tidak hanya untuk pertanian tetapi juga peternak domba. "Usulan bantuan bagi peternak, antara lain perlengkapan pembuatan kandang ternak komunal, pakan, dan vitamin," katanya.

Sejumlah petani kentang di Desa Sumberejo tetap beraktivitas di ladang kentang mereka yang termasuk dalam radius bahaya Kawah Timbang.

Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Banjarnegara, Fahrudin Slamet Susiadi mengatakan, pihaknya telah mengimbau warga untuk tidak ke ladang. "Tetapi mungkin mereka punya jalan-jalan 'tikus' menuju ladang sehingga lolos dari pantauan," kata dia yang juga Ketua Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Banjarnegara

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement