REPUBLIKA.CO.ID, AMBON – Gempa tektonik berkekuatan 5,1 skala Richter (SR) mengguncang Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Jumat (10/6), sekitar pukul 05.14 WIT.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, mengatakan gempa pada kedalaman 10 kilometer di bawah laut dan sekitar 203 kilomter arah barat laut Saumlaki ini tidak berpotensi tsunami dan tidak menimbulkan korban. "Kami intensif memantau perkembangan, karena Saumlaki termasuk daerah rawan gempa di Maluku," ujarnya.
Sebelumnya pada 31 Mei 2011 Saumlaki juga diguncang gempa tektonik berkekuata 5,0 SR. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.
Namun, hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku. Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus-menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).
Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).