Senin 13 Jun 2011 16:59 WIB

Dan Ilham Pun Rindu Miliki Anus

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Seorang anak bernama Ilham (5) dari Desa Pondok Dalem, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang lahir tanpa anus, membutuhkan bantuan para dermawan.

"Anak saya terkadang menangis kalau sedang sembelit, sehingga ada keinginan untuk membuat anus permanen melalui operasi," tutur ibu kandung Ilham, Tunariyah, di RSD dr Soebandi Jember, Senin.

Untuk membuang kotoran telah dibuatkan saluran buatan di bagian perutnya oleh dokter di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember, setelah yang bersangkutan berumur beberapa hari.

Menurut Tunariyah, perkembangan anaknya cukup sehat dan berat badannya sekitar 12 kilogram, namun beberapa kali anaknya mengalami demam, infeksi, dan pilek.

"Saya berharap operasi pembuatan anus permanen anaknya di RSD dr Soebandi Jember bisa gratis karena keluarga kami memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas)," katanya.

Putra bungsu dari pasangan Asid dan Tunariyah selama lima tahun membuang kotorannya atau buang air besar (BAB) melalui lubang buatan di perutnya dan lubang buatan tersebut harus diperban setiap hari.

"Kerapkali anak saya mendapat ejekan dari teman-temannya karena bau kotoran yang keluar dari lubang buatan di perut sebagai pengganti anus," tuturnya.

Meski biaya operasi pembuatan lubang anus gratis, lanjut dia, pihak keluarganya masih kebingungan untuk mencari biaya sehari-hari selama perawatan di RSD dr Soebandi Jember.

"Pekerjaan suami saya sebagai kuli bangunan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga saya sangat mengharapkan uluran tangan para dermawan," ucapnya.

Ia berharap anaknya bisa tumbuh normal seperti anak-anak pada umumnya setelah dilakukan operasi pembuatan lubang anus secara permanen yang membutuhkan biaya jutaan rupiah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement