Rabu 15 Jun 2011 22:58 WIB

Sebanyak 376 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi di Tapanuli Utara

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekitar 376 rumah rusak akibat gempa berkekuatan 5,5 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Selasa (15/6) sekitar pukul 07.08 WIB dan pukul 10.01 WIB.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tapanuli Utara Drs Sanggam Hutagalung ketika dihubungi dari Medan, Rabu sore, mengatakan, kerusakan rumah tersebut terdiri atas rusak berat dan ringan di Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae dan Desa Silosung, Kecamatan Simangamban, Kabupaten Taput.

Jumlah rumah rusak tersebut, menurut dia, masih hasil data sementara dan kemungkinan terus bertambah karena petugas masih terus mendata di lokasi kejadian yang terkena gempa itu.

"Data 376 rumah yang rusak tersebut tercatat hingga Rabu sekitar pukul 17.00 WIB," kata mantan Kadispenda Tapanuli Tengah itu.

Dia mengatakan, selain ratusan rumah, gempa tersebut juga merusak sejumlah bangunan perkantoran berupa kantor camat, kepala desa, rumah sekolah, puskesmas, jalan raya di daerah tersebut.

Bangunan perkantoran yang rusak saat ini masih didata oleh petugas. "Sampai saat ini, petugas Pemkab Taput masih terus bekerja di lapangan untuk dan memantau apa-apa yang rusak dan hancur akibat gempa tersebut," ujarnya.

Ketika ditanya mengenai ratusan warga yang kehilangan tempat tinggal itu, Sanggam mengatakan, mereka ditampung di posko dan tenda-tenda yang disediakan pemerintah.

Warga tersebut juga diberikan bantuan makanan, dan bagi mereka yang sakit dan luka-luka ringan diobati. "Pemkab juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap warganya yang terkena musibah gempa. Bantuan makanan dari sejumlah pengusaha juga terus berdatangan ke lokasi kejadian," katanya.

Dampak gempa yang cukup parah terjadi di Desa Nahornop Marsada, Kecamatan Pahae Jae, atau 65 km arah barat Kota Tarutung dan sekitar 367 km arah timur Kota Medan.

Sebelumnya, Staf Pelayanan Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Albertus Simanullang mengatakan, gempa pertama berpusat di 1,79 lintang utara (LU) dan 99,13 bujur timur (BT).

Gempa pada pukul 07.08 WIB itu terjadi di 30 km tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.

Gempa kedua berpusat di 1,83 LU dan 99,07 BT atau 22 km tenggara Tarutung dengan kedalaman 10 km di bawah tanah.

Berdasarkan perkiraan BBMKG Wilayah I Medan, gempa berkekuatan 5,5 SR yang terjadi dua kali tersebut tidak memiliki potensi menimbulkan gelombang tsunami. "Gempanya terjadi di darat. Jadi, tidak berpotensi tsunami," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement