REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2011 masih 5,107 juta orang, 3,015 juta orang di antaranya berada di perdesaan. "Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan sebanyak 2,093 juta orang (14,12 persen dari jumlah penduduk di perkotaan), sedangkan di daerah perdesaan sebanyak 3,015 juta orang," kata Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jateng, Erisman, di Semarang, Jumat (1/7).
Erisman mengatakan, jumlah penduduk miskin di Jateng sebesar 5,107 juta orang tersebut, jika dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2010, terjadi penurunan 16,56 persen. Penduduk miskin bulan Maret 2010 berjumlah 5,369 juta orang. Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin dalam kurun waktu terakhir tersebut di antaranya karena pada Februari 2011 memasuki periode panen raya.
"Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) sebanyak tiga kali juga turut mendukung berkurangnya jumlah penduduk miskin," katanya.
Penurunan harga BBM terjadi tiga kali dari tahun 2008 yakni pada 1 Desember 2008, 15 Desember 2008, dan 15 Januari 2009. Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun lebih besar dibanding di perdesaan selama Maret 2010-Maret 2011 yakni 166,43 ribu orang, sedangkan penduduk miskin di perdesaan turun 95,37 ribu orang.
Jika dilihat persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak berubah. "Pada Maret 2010 penduduk miskin banyak berada di perdesaan (57,93 persen), sedangkan pada Maret 2010 persentasenya naik menjadi 59,03 persen," kata Erisman.