REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Gempa tektonik berkekuatan 5,4 skala Richter di Saumlaki, Ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada Minggu (3/7) malam, sekitar pukul 23.13 WIT tidak menimbulkan korban.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon Benny Sipolo di Ambon, Senin, mengatakan, hasil kooordinasi dengan Pemerintah Kabupaten MTB, gempa yang episentrum 5.99 Lintang Selatan - 130.68 Bujur Timur tidak menimbulkan korban. Gelombang pasang (tsunami) yang sering meresahkan masyarakat juga tidak berpotensi terjadi.
Gempa pada kedalaman 10 KM di bawah laut tersebut berada di 203 KM arah barat laut Saumlaki.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan. Namun, hingga kini belum ada gempa yang berpotensi tsunami di Maluku.
Gempa-gempa yang terjadi di wilayah-wilayah di Maluku kebanyakan tremor, yakni lokal dangkal yang terus menerus. Kekuatannya berkisar tiga hingga empat Modified Mercally Intensity (MMI)).
Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).