REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO - Produksi gula semut binaan Koperai Serba Usaha di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menembus pasaran Eropa dan Amerika.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo, Niken Probo Laras, di Pengasih, Senin, mengatakan, gula semut dan gula brontol menggunakan sistem jaminan kualitas organik sejak 2007.
'Produk gula semut dan brontol sudah menembus pasar Eropa dan Amerika, karena penjaminan mengacu pada standar organik tingkat nasional dan internasional," katanya.
Ia juga mengatakan, produk gula semut dan brontol sudah mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Kontrol di Belanda. "Dengan adanya sertifikat dari Belanda, produk gula semut yang sesuai standar nasional dan internasional bisa diterima oleh pasar Eropa dan Amerika," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, petani pembuat gula semut dan brontol tidak mampu memenuhi permintaan dari Eropa dan Amerika karena makin banyaknya jumlah permintaan atau sebanyak 90 ton per bulan. "Saat ini, baru terdapat 1.260 petani penderes yang masuk program organik dengan kemampuan menghasilkan produk sekitar setahunnya sebanyak 95.779 kilogram. Padahal jumlah permintaan pasar Eropa dan Amarika sebanyak 90 ton per bulan," katanya.
Menurut dia, produk yang dipasarkan 2009 yakni gula semut sebanyak 71.713 kilogram, gula cetak batok sebanyak 1.058 kilogram, gula brontol sebanyak 12.221 kilogram dan gula cetak silindris sebanyak 10.769 kilogram. "Total produksi gula kelapa organik yang terjual sampai Oktober 2009 yakni 95.778 kilogram," katanya.