REPUBLIKA.CO.ID, SAMPING, KALTENG - Sebanyak 121 warga Kotawaringin Timur terserang diare selama Juni-Juli 2011, kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Ratna Yuniarti. "Dari 121 warga yang terserang diare dan menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit tersebut satu di antaranya meninggal dunia," katanya, seperti disampaikan Kabag Humas RSUD dr Murjani Sampit, Hermansyah di Sampit, Senin (25/7).
Penderita diare sepanjang Juni 2011 yang menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit sebanyak 51 penderita dan hingga 23 Juli 2011 sebanyak 70 orang. Secara umum jumlah penderita diare yang menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit mengalami peningkatan.
Pasien diare yang meninggal dunia pada Juni 2011 adalah warga Bagendang, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kotawaringin Timur. Sebagian besar penderita diare yang menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani Sampit adalah anak-anak usia 0-14 tahun.
Menurut Yuniarti, meningkatnya jumlah penderita diare di Kotawaringin Timur karena terjadi peralihan musim dari penghujan ke kemarau, sehingga mengakibatkan sebagian masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih. Selain faktor kesulitan mendapatkan air bersih, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan hidup sehat masih rendah.
"Sebagian besar penderita yang menjalani rawat inap di RSUD dr Murjani adalah warga Kota Sampit dan bukan rujukan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau Pusat Kesehatan Pembantu (Pustu)," katanya. Dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk hidup sehat dan selalu mengunsumsi air yang bersih.