REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Kepolisian Pelabuhan Tanjung Perak menyelidiki kasus tewasnya pemudik yang menumpang KM Kirana II setelah tercebur ke laut di Perairan Jawa karena diduga terjatuh dari atas dek kapal.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya. Masih kami dalami dengan memintai keterangan terhadap beberapa saksi serta hasil visum dari rumah sakit," jelas Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Lily Djafar, di Surabaya, Jumat (12/8).
Korban bernama Sudarsono (35), asal Dusun Karangwuni, Desa Sendangharjo, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah. Ia tercebur pada Kamis (11/8) sore ketika kapal sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Perak.
"Saya sempat melihat korban tidur-tiduran di pinggir dek kapal bagian belakang. Tapi kok tiba-tiba ia membalikkan badan dan tercebur. Saat itu penumpang lainnya sedang antri makanan," kata salah seorang penumpang bernama Ishak.
Berdasarkan informasi, KM Kirana II yang berdaya tampung 1.500 penumpang itu datang dari Balikpapan dan transit di Batulicin, Kalimantan Selatan, Rabu (10/8). Perlengkapan alat keselamatan tambahan yang mencapai 130 persen dinilai cukup memberikan pelayanan.
Sebelum kejadian, diduga korban berpisah dengan enam orang yang termasuk dalam rombongannya yang sedang antri makanan. Akibat melihat antrian berdesakan, korban memilih mengalah dan santai di pinggir dek bagian kapal.
Tiba-tiba, tanpa disadari korban yang hendak membalikkan tubuhnya langsung "terjun bebas" ke laut. Beberapa penumpang lainnya berteriak minta tolong mengetahui tubuh korban dihempas air laut.
Begitu ditindaklanjuti ke bagian anjungan kapal yang dinakhodai Kapten Mardjoko, akhirnya memutar arah haluan kapal dan kembali ke titik korban terjatuh. Dua awak langsung terjun ke laut menggunakan pelampung. Evakuasi pun berlangsung dramatis. Bagian tubuh korban yang diikat tali sempat terlepas hingga membuat awak kapal harus mempelajari arus laut yang mengombang-ambingkan korban.
Sekitar 30 menit, korban akhirnya bisa dievakuasi ke kapal dan langsung dilakukan perawatan medis. Tapi ajal berbicara lain, upaya petugas untuk menyelamatkan korban sia-sia setelah diketahui korban sudah tak bernyawa. Dengan membawa jenazah korban, perjalanan dilanjutkan ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Sementara itu, Manajer Cabang PT Dharma Lautan Utama Perak Timur, selaku perusahaan pemilik kapal, Donie Surya, mengatakan pihaknya akan membiayai semua urusan korban mulai dari rumah sakit hingga rumah duka.
"Kami akan memberikan bantuan secara menyeluruh terhadap korban yang mengalami musibah. Nantinya juga diberikan asuransi Jasa Raharja. Kami juga sudah berusaha semaksimal mungkin menolong korban sesuai prosedur," jelasnya.
Pihaknya juga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini dan memastikan penyebab kematian korban. Korban dibawa ke kamar jenazah RSU dr Soetomo, Surabaya, untuk dilakukan visum dan hasilnya sebagai bahan kepolisian memastikan penyebabnya.