REPUBLIKA.CO.ID,SERANG – Seorang murid Taman Kanak-kanak (TK) Khusnul Huda, Natasya (5 tahun), tewas tertimpa lemari di kelasnya. Nyawa korban tidak tertolong saat mendapat pertolongan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang.
Lemari yang terbuat dari kayu setinggi 3,5 meter, panjang 6 meter, serta lebar 50 centimeter itu tiba-tiba terjatuh saat murid TK Khusnul Huda, yang terletak di Kampung Kelapa Dua, Kelurahan Kagungan, Kota Serang, Banten, tengah khusyuk membaca do’a sebelum belajar, Senin (12/9). Muya Syaroh, guru kelas, sempat menahan lemari dengan kedua tangannya agar tidak rubuh menimpa muridnya. Sambil menahan dia pun meminta anak-anak muridnya untuk bergegas keluar ruangan kelas.
Sembilan anak berhasil diselamatkan, kecuali Natasya. Lemari dengan berat sekitar 150 kilogram itu menimpa Natasya yang tetap duduk sambil melipatkan kedua lengannya di atas meja. Natasya tidak menghiraukan peringatan Muya Syaroh. Lemari tempat menyimpan tas yang juga berfungsi sebagai penyekat ruangan itu langsung menimpa kepala Natasya.
Melihat kejadian tersebut, Muya Syaroh langsung panik dan segera meminta pertolong kepada guru lainnya. Saat para guru datang memberi bantuan, Muya Syaroh langsung tidak sadarkan diri. “Setelah itu saya sudah tidak tahu lagi,” kata Muya Syaroh.
Para guru langsung membawa Natasya ke Puskesmas Kepala Dua yang lokasinya tidak jauh dari TK tersebut. Namun, karena tidak ada dokter yang berjaga saat itu, korban langsung dilarikan ke RSUD Serang. Saat mendapatkan perawatan medis, nyawa anak pasangan Aji Pradana dan Tia, warga Kampung Cimuncang, Kelurahan Cimuncang, Kota Serang, Banten itu tidak dapat tertolong lagi karena luka parah di kepalanya.
“Saat dibawa ke RSUD Serang masih bernafas. Namun setelah dilakukan pertolongan medis, Natasya akhirnya meninggal dunia,” kata Kepala TK Khusnul Huda, Eti Nurjauharoh. “Kami akan pasrah jika pihak keluarga akan membawa kasus ini melalui jalur hukum. Sebab, ini memang musibah.”
Aswari, kakek korban, mengaku kaget setelah mendengar informasi dari pihak sekolah bahwa Natasya telah meninggal dunia tertimpa lemari. Dari keterangan Aswari, korban mengalami luka parah di kepalanya. Telinga dan hidung korban juga terus-menerus mengeluarkan darah.
Menurut Aswari, orang tua Natasya hingga saat ini masih syok berat. Namun, pihak keluarga akan mengikhlaskan kejadian yang menimpa pada anaknya itu dan tidak akan menuntut secara hukum. “Natasya anak kedua. Anak pertama mereka yang bernama Putri telah meninggal karena demam berdarah beberapa tahun lalu,” kata Aswari.