Kamis 15 Sep 2011 20:57 WIB

Karyawan Freeport Mogok, Aktivitas di Areal Tambang Dipastikan Lumpuh

Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia melakukan aksi mogok dengan memadati jalan masuk menuju Kuala Kencana, Timika, Papua.
Foto: Antara/Spedy Paereng
Ribuan karyawan PT Freeport Indonesia melakukan aksi mogok dengan memadati jalan masuk menuju Kuala Kencana, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA - Juru Bicara PUK FSP-KEP SPSI PT Freeport, Julius Parorongan mengatakan sejak Rabu (14/9) malam pukul 24.00 WIT seluruh aktivitas karyawan di areal pertambangan Freeport baik di tambang terbuka Grasberg, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan biji Mil 74, pelabuhan konsentrat, BBM dan cargo dok di Portsite Amamapare resmi dihentikan.

Julius memastikan saat ini tidak ada aktivitas yang berarti di areal kerja Freeport karena sebagian besar karyawan sudah berada di Timika. Sesuai kesepakatan bersama antara SPSI dengan Polres Mimika, aktivitas di sejumlah area kerja Freeport hanya diizinkan untuk kegiatan perawatan, bukan untuk kegiatan produksi.

Sesuai ketentuan UU Ketenagakerjaan, katanya, perusahaan dilarang mengganti pekerja yang mogok dengan orang lain. "Untuk sarana pelayanan publik seperti rumah sakit, penerangan dan lain-lain apalagi yang menyangkut nyawa manusia tidak boleh dihalangi aktivitasnya dan kami memang tidak menghalangi aktivitas mereka," jelas Julius.

Menyangkut lokasi karyawan Freepot melakukan aksi mogok kerja, menurut Julius, sesuai kesepakatan dengan Polres Mimika, aksi mogok kerja akan dipusatkan di Check Point pintu gerbang Kuala Kencana.

Hari ini para koordinator lapangan PUK SPSI PT Freeport membangun tenda terpal di depan Check Point pintu gerbang Kuala Kencana.

"Dalam surat kesepakatan antara PUK SPSI dengan Polres Mimika disebutkan bahwa aksi mogok kerja karyawan Freeport tidak bisa dilakukan di alun-alun Kuala Kencana dengan pertimbangan di sana terdapat banyak bangunan dan kantor sehingga dikhawatirkan bisa ditunggangi pihak ketiga," jelas Julius.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement