REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Warga Desa Kaibon, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, heboh dengan temuan mayat bayi laki-laki di Musala Sastro Darsanan yang terletak di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Rabu (21/9).
Mayat bayi tersebut pertama kali diketahui oleh Emi Sulastri, warga desa setempat sekaligus penjual mi ayam yang rumahnya berada di sekitar musala.
"Saya sebelumnya sempat bertemu dengan pasangan pria dan wanita. Mereka duduk di samping musala. Sebelumnya juga sempat terdengar suara tangis bayi, kemudian saya menyapanya dan menyuruh agar bayi tersebut disusui," ujar Emi Sulastri.
Setelah itu, Emi mengaku kembali masuk ke rumahnya untuk menyiapkan dagangannya. Namun tak berselang lama, seorang anak perempuan bernama Fitri (8), mendatangi dirinya dan menyampaikan kalau sepasang pria dan wanita itu meninggalkan bayinya berikut tas perlengkapannya.
Mendapat laporan tersebut, Emy langsung mengecek keberadaan sang bayi. Ia sangat terkejut karena keadaan sang bayi telah tidak bernyawa lagi. Bayi tersebut dalam keadaan dibalut kain warna hijau.
Mengetahui hal tersebut, Emy langsung memanggil warga sekitar dan ketua RT lingkungan setempat. Setelah itu laporan diteruskan ke kepolisian sektor setempat.
Anggota Polsek Geger yang mendapati laporan langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Polisi juga meminta keterangan pada sejumlah saksi guna menguak pelaku pembuang bayi tersebut.
"Kami sudah memintai keterangan pada sejumlah saksi. Diketahui, sepasang pria dan wanita yang tadi bersama sang bayi pergi ke arah utara atau Kota Madiun dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion warna hitam," ujar Kasat Reskrim Polres Madiun AKP Edi Susanto.
Berdasarkan keterangan bidan desa setempat, bayi tersebut memiliki panjang tubuh 48 cm dan berat 2,75 kg. Diduga bayi tersebut berumur dua hingga tiga hari. Selain itu, diperkirakan bayi tersebut baru saja atau kurang dari satu jam meninggal dunia sebelum ditemukan.
"Soal penyebab kematian dan motif pembuangan belum bisa dipastikan, masih kami selidiki lebih lanjut. Sekarang mayat bayi malang itu telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soedono Madiun untuk kepentingan otopsi," kata Edi.
Pihaknya juga mengimbau kerja sama para bidan, rumah bersalin, atau klinik lainnya untuk melaporkan kepada petugas guna mengetahui sosok orang tua sang bayi itu.
Sementara, dalam tas plastik yang ikut ditinggal bersama sang bayi diketahui berisi bantal dan guling bayi, minuman susu, baju, serta selimut. Kini sepasang pria dan wanita yang diperkirakan berusia kurang dari 30 tahun itu, masih dalam penyelidikan petugas.