REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Pasca peledakan bom gereja di Solo (25/9), Polrestabes Surabaya mulai melipatgandakan pengamanan. Polisi menurunkan personel dari semua satuan fungsi yang dimiliki. Hal ini diungkapkan Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Coki Manurung, Senin (29/9).
Personel yang diturunkan berasal dari semua unti kerja. Mulai dari pengamanan terbuka oleh Satsamapta dan Satpamobvit sampai reserse dan para intel untuk melakukan pengamanan tertutup atau pengamanan tanpa menggunakan seragam.
“Saya juga telah memerintah semua polsek untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar gereja,” kata mantan Kapolres Bojonegoro itu.
Coki mengatakan polisi juga memantau kelompok-kelompok yang diduga terkait kasus tersebut. Baik yang masih aktif maupun yang sudah lama tidak aktif, tujuannya untuk mengetahui aktivitas mereka. Selain itu, polisi juga melakukan pemantauan terhadap pintu masuk dan keluar Surabaya. “Kawasan terminal dan pelabuhan akan mendapatkan pengamanan ketat.”