REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Gempa tektonik berkekuatan 6,8 skala richter (SR) yang mengguncang Denpasar Rabu (13/10), berangsur-angsur mengecil. Bahkan 17 kali guncangan yang terjadi, setelah guncangan ke-10, getarannya semakin tidak dirasakan masyarakat.
"Sudah aman, sumber gempa sudah kehabisan energinya. Jadinya guncangan semakin mengecil," kata Endro, dari Pusat Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Denpasar.
Kepada Republika, Kamis (14/10), Endro mengemukakan, ketika pertama kali terjadi guncangan, getarannya mencapai kekuatan 6,8 SR, begitu pula guncangan ke -11, getarannya 5,6 SR. Itu katanya, menunjukkan bahwa kekuatan sumber gempa mulaimenurun, apalagi guncangan-guncangan berikutnya semakin tidak dirasakan, yang berarti keadaan sudah aman.
Mengenai adanya layanan pesat singkat (SMS) yang beredar yang menyebutkan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar, mencapai 7,8 SR, Endro mengatakan, agar masyarakat tidak mudah percaya dengan berita bohong itu. Menurut dia, sampai saat ini, belum ada alat yang bisa mendeteksi akan datangnya gempa, sehingga tidak bisa diperkirakan apakah akan ada gempa lagi atau tidak.