Jumat 14 Oct 2011 18:48 WIB

Bus Tabrak Tangki, Seorang Tewas Belasan Luka

Rep: eko widiyatno/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS -- Kecelakaan lalu lintas dahsyat yang melibatkan bus dan truk tangki BBM terjadi di Dusun Gandulekor Desa Notog Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, Jumat (14/10) sekitar pukul 16.00. Akibat kecelakaan itu, hampir seluruh awak dan penumpang bus, serta awak truk mengalami luka berat.

Data yang dihimpun di lokasi kejadian, korban luka berat berjumlah 16 orang, dan yang dalam kondisi kritis 6 orang, dan meninggal dunia 1 orang. Korban yang luka berat ditangani di RS Wisnu Husadha Desa Notog, sedangkan yang kritis dilarikan ke RSUD Banyumas.

Namun dari seluruh korban luka tersebut, ada seorang diantaranya sangat kritis. Kedua korban tersebut, terdiri dari sopir truk tangki BBM, Heri (25), warga Banjarnegara, dan Siti Rokhayah (18), warga Desa Sawangan Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap. Heri terjepit di kabin sopir, sedangkan Siti yang juga siswi SMK Maarif Kecamatan Wangon terjepit ban truk.

Evakuasi keduanya pun memakan waktu lebih dari 1,5 jam, setelah petugas polisi yang menangani kecelakaan itu mendatangkan dua unit bus pemadam kebakaran dan truk derek. Meski demikian, ketika kedua korban dievakuasi keduanya terlihat masih sadar. Namun belakangan diperoleh informasi, sopir truk bernama Heri akhirnya meninggal dunia.

Menurut penumpang bus yang dirawat di RS Wisnu Husada, Rika Damayanti (18), warga Desa Prapagan Kecamatan Jeruklegi Kabupaten Cilacap, kecelakaan terjadi karena bus PO Keluarga Nopol R 1495 AB yang melaju dari arah Purwokerto menuju Cilacap memakan jalur dari arah berlawanan. ''Mungkin sopirnya mengantuk, sehingga dia memakan jalan dari arah berlawanan,'' katanya.

Hal itu juga dibenarkan korban luka lainnya, Ikhwanur Arifin (17), warga Desa Jambu Kecamatan Wangon. ''Saat itu bus tidak sedang menyalip apa-apa. Selain itu, kondisi jalan juga dalam kondisi lurus, tidak ada kelokan. Tapi tidak tahu kenapa bus kok memakan jalan dari arah berlawanan,'' katanya.

Pada saat itulah, dari arah depan ada truk tangki nopol R 1836 DD bermuatan 24 kiloliter BBM jenis premium. Akibatnya, kecelakaan pun tak terhindarkan. Sopir truk tangki sebenarnya sudah berupaya menghindar, dengan membanting setir ke kiri. Namun karena jarak kedua kendaraan sudah sudah sangat dekat, benturan keras akhirnya tak terhindarkan.

Laju truk baru berhenti setelah melintasi badan jalan dan naik ke pekarangan rumah warga yang lebih tinggi dari permukaan jalan. Sedangkan kondisi bus, sampai berbalik arah hingga sejajar dengan posisi truk.

Sopir bus PO Keluarga, Muhammad Khosim (46) yang dirawat di RS Wisnu Husadh, saat ditanya polisi lalu lintas yang memeriksa kecelakaan tersebut, mengaku tidak tahu mengapa sampai terjadi kecelakaan itu. ''Saya tidak tahu bagaiamana kecelakaan terjadi. Tahunya saya, tiba-tiba saja gelap,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement