REPUBLIKA.CO.ID,BENGKULU - Sebagian besar masyarakat Provinsi Bengkulu hingga saat ini mengeluhkan isi gas elpiji ukuran tiga kilogram. Mereka menduga isi tabung gas sengaja dikurangi.

"Biasanya kami menggunakan gas tiga kilogram itu mencapai empat hari. Tapi akhir-akhir ini, baru dua hari dipakai sudah habis. Padahal, tabungnya masih baru dan diduga tidak bocor," kata seorang warga Bengkulu Tengah, Naspin, Ahad (16/10).

Keluhan tersebut sudah sejak beberapa bulan lalu, namun belum ada penanganan dari pihak terkait baik mengevaluasi pedagang maupun upaya lainnya. Tidak ada juga soal imbauan kepada pedagang agar menimbang gasnya sebelum mereka jual.

Naspin mengaku sudah beberapa kali membeli gas tiga kilogram yang isinya diduga dikurangi. Setelah diklaim, pedagangnya berkilah mereka tidak tahu karena hanya mengambil dari pangkalan. Setiap pedagang mestinya memiliki timbangan sehingga gas tersebut ditimbang lebih dahulu tiap kali ada konsumen datang membeli.

Seorang pedagang gas ilpiji di Kota Bengkulu, Saiful, mengaku sudah banyak warga mengeluhkan isi tabung gas tiga kilogram maupun 12 kilogram berkurang. Namun, hal itu tidak bisa diselesaikan pada tingkat pedagang pengecer.

"Kami juga beli dari pangkalan dengan harga biasa. Sedangkan, isinya tidak tahu menahu apa kurang atau tidak karena segel dari SPBE masih utuh," ujarnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Bengkulu, Rahman, mengatakan bahwa keluhan warga itu sudah ditindak-lanjuti dengan menggelar operasi mendadak ke setiap pedagang gas. Petugas mengambil lima sampel dari pedagang. Setelah dilakukan penimbangan, ternyata terdapat kekurangan pada masing-masing tabung.

''Hal itu masih diteliti penyebabnya. Karena, banyak faktor yang mengakibatkan kekurangan tersebut,'' ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika