Rabu 04 Jan 2012 19:40 WIB

Asyik, Ada Kereta Api Wisata

Red: Endah Hapsari
Rangkaian kereta Api (KA) kelas ekonomi jurusan Bandung-Yogyakarta melintas di Jalan Lingkar Nagreg (4/9). Jumlah pemudik yang menumpang Kereta Api hingga H-1 menurun 13 persen, dibanding dengan tahun lalu. (Republika/Aditya)
Rangkaian kereta Api (KA) kelas ekonomi jurusan Bandung-Yogyakarta melintas di Jalan Lingkar Nagreg (4/9). Jumlah pemudik yang menumpang Kereta Api hingga H-1 menurun 13 persen, dibanding dengan tahun lalu. (Republika/Aditya)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --- Pemerintah daerah diharapkan membenahi objek-objek wisata yang berlokasi di lintasan kereta api agar kereta api wisata dapat dimanfaatkan di daerah tersebut.Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional II Sumatera Barat Syafrial Romeo di Padang, Rabu, menyebutkan, objek wisata yang dibenahi dengan baik akan berdampak langsung dengan semakin meningkatkan minat masyarakat menggunakan sarana kereta api (KA) wisata.

"Saat ini kereta api wisata yang rutin beroperasi adalah kereta Dang Tuanku yang melayani rute dari stasiun Simpang Haru Padang dan berakhir di stasiun Pantai Gandoriah Kota Pariaman setiap Sabtu dan Minggu," katanya.

Ia mengatakan, kereta itu cukup banyak melalui kawasan-kawasan wisata yang berpotensi untuk dikembangkan yang bisa menarik wisatawan. "Jika pemerintah daerah serius mengelolanya, PT KAI pasti mengakomodasi para wisatawan untuk tidak hanya berhenti di stasiun terakhir saja, bahkan bukan tidak mungkin menambah jadwal operasional kereta," katanya.

Ia mencontohkan, pemerintah daerah dapat menambah sarana permainan atau hiburan di setiap titik objek wisata yang juga dapat dikerjasamakan dengan PT KAI. Umumnya lintasan KA di Sumatera Barat melalui objek wisata yang selama ini telah dikenal luas masyarakat seperti Lembah Anai dan Danau Singkarak.

Sementara di Kota Sawahlunto terdapat kereta loko uap yang diberi nama "Mak Itam" dari masa penjajahan Belanda, yang sebagian besar melintasi tempat-tempat penting di daerah yang terletak di kawasan Bukit Barisan.

Romeo menyebutkan, PT KAI telah memprogramkan KA wisata yang akan terus dikembangkan karena lintasan kereta di Sumbar memiliki keunikan tersendiri, seperti belokan yang melintasi jurang dan tebing terjal serta dihiasi pemandangan indah di setiap sisinya.

Untuk operasional, pihaknya memiliki 31 unit gerbong dan 23 lokomotif. Sebanyak 16 unit gerbong di antaranya berada di Kota Padangpanjang dan 15 unit di Kota Padang.

Pada Januari 2012, PT KAI Sumbar juga memperoleh lima gerbong baru yang akan diberi nama Cindua Mato yang rencananya akan digunakan untuk kereta wisata.

"Kita akan memberikan pelayan terbaik kepada masyarakat dan tentu saja butuh dukungan pemerintah daerah agar bersedia mengembangkan objek wisata yang dilalui kereta api, sehingga berdampak terhadap bekembangnya kereta api wisata di Sumbar termasuk objek wisata itu sendiri," ujar Romeo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement