Jumat 06 Jan 2012 15:46 WIB

Awas, Ranjau Paku Masih Mengancam

Marka ranjau paku di jalan raya, ilustrasi
Foto: Blogspot
Marka ranjau paku di jalan raya, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR --- Ancaman ranjau paku ternyata masih menghantui para pengguna jalan. Tidak hanya di Jakarta, ancaman serupa juga merambah hingga ke Bali. Ratusan kendaraan sepeda motor menjadi korban ranjau paku yang tersebar di sepanjang Jalan By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, Denpasar, Jumat (6/1).

Salah seorang pengendara sepeda motor yang menjadi korban, Netri Vara Lalita mengatakan, ban sepeda motornya mulai terasa goyang saat melintas di Jalan BY Pass Ngurah Rai Pesanggaran."Ternyata ban saya bocor, setelah saya cek ternyata terkena paku. Tapi saat sudah saya dorong ke tempat penambalan ban, ternyata di sana juga antre. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WITA saat saya mau berangkat kerja ke Kuta," ujarnya.

Ratusan pengendara kendaraan bermotor yang menjadi korban pun akhirnya mencari tempat penambalan lain karena tidak sabar untuk menunggu ban motornya diperbaiki. Dari informasi yang diperoleh, paku ranjau tersebut diketahui merupakan jenis paku tembak yang biasanya digunakan untuk mebel.

Diduga, paku yang dibawa oleh muatan truk atau mobil terjatuh berserakan di sepanjang Jalan By Pass Ngurah Rai Pesanggaran, tepatnya di depan Indonesia Power hingga di depan Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar. Sejumlah petugas polisi lalu lintas yang berada di sekitar lokasi pun sempat melakukan pengaturan jalan dan membersihkan sisa-sisa paku yang berserakan di sepanjang jalan itu.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Made Dayendra mengatakan, petugas gabungan Reskrim dan Lalu Lintas Polsek Denpasar Selatan telah mengantisipasinya agar tidak ada korban lainnya."Kami sudah mengantisipasinya dengan membersihkan paku-paku yang masih tersisa itu, karena memang dapat berbahaya bagi pengguna jalan dan menyebabkan kecelakaan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement