REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN - Warga Pamekasan, Madura, Jumat memprotes penempatan tong sampah di lokasi perkampungan padat penduduk di Kelurahan Parteker. Mereka memprotes kebijakan petugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) setempat yang menaruh tong sampah di wilayah itu.
Penolakan tersebut tidak lain karena tong sampah itu menimbulkan bau busuk. "Tidak seharusnya tong sampah ini ditempatkan di sini karena wilayah ini perkampungan padat penduduk. Apalagi, tong sampahnya ditaruh di pinggir jalan raya seperti ini," kata warga setempat Solihin, Jumat.
Warga menilai penempatan tong sampah semestinya di lokasi yang agak jauh dari pemukiman warga. Apalagi, kebanyakan sampah-sampah yang ditaruh di tempat itu merupakan sampah pasar seperti bungkus ikan. Alhasil, keberadaannya menimbulkan bau yang sangat menyengat hidung.
Bau busuk tempat penampungan sampah ini tercium hingga radius 500 meter. Sekitar 1.000 lebih warga yang tinggal di sepanjang Jalan Cokroatmojo, Kelurahan Parteker, mengaku sangat terganggu.
"Baunya kan bukan hanya sesaat mas, tapi tiap hari selama 24 jam. Banyak tetangga saya yang muntah-muntah tidak kuat dengan bau busuk itu," ucap Ari, warga lain di Kelurahan Parteker.