Sabtu 21 Jan 2012 15:50 WIB

Banjir Lahar Gunung Merapi Kembali Datang

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG - Banjir lahar dari Gunung Merapi kembali menerjang. Kali ini melewati alur Kali Senowo di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/1), akibat hujan cukup deras di kawasan puncak gunung di perbatasan antara Jateng dengan Daerah Istimewa Yogyakarta itu.

Suara gemuruh akibat tumbukan antarbatu yang melewati alur sungai itu terdengar, sedangkan warga di desa-desa sekitar sungai melihat banjir lahar tersebut dari tepi kali.

"Di atas deras sejak tadi, kalau di Pos Babadan tidak begitu deras hujannya," kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang Ismael.

Hujan turun di kawasan barat puncak Gunung Merapi sejak sekitar pukul 13.55 hingga 14.50 WIB, sedangkan intensitas hujan yang terpantau di pos setempat sebesar 11 milimeter. Ia menyebut, banjir lahar melalui alur Sungai Senowo tidak terlalu besar skalany, namun ia tetap mengimbau masyarakat mewaspadai banjir lahar dari Gunung Merapi.

Kepala Dusun Bendo, Desa Mangunsoka, Kecamatan Dukun, Sugiyono, mengatakan, aliran lahar yang terbawa banjir terlihat melalui alur sungai di dusun setempat sekitar pukul 14.30 WIB. "Karena hujan di atas, di puncak Merapi sejak tadi, kalau sekarang (Sekitar pukul 15.20 WIB, red) sudah reda dan tinggal gerimis," katanya.

Ia menyatakan, hingga saat ini pihaknya tidak mendapat laporan tentang adanya korban akibat bencana tersebut. Wilayah Bendo dilalui aliran Kali Senowo.

Seorang warga Dusun Grogol, Desa Mangunsoka Suyud mengatakan, material terbawa banjir melalui sungai setempat selama beberapa kali. "Ada empat periode material terbawa banjir hari ini (21/1), sejak beberapa waktu terakhir memang tidak terjadi banjir lahar, tetapi hari ini ada banjir lagi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement