REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Sejumlah pengemis musiman "ngetem" di Klenteng See Hien Kiong, Kota Padang pada perayaan Imlek, Senin (23/1). Mereka berharap mendapatkan "ang pao" dari warga Tionghoa yang akan beribadah.
Para pengemis duduk berjejer di pintu masuk klenteng yang berlokasi di Jalan Klenteng No. 1 Padang. Pemandangan itu hampir setiap tahun terjadi, di mana para pengemis memadati klenteng pada pergantian Tahun Baru Cina.
"Saya setiap tahun datang ke sini saat perayaan Imlek," kata Suri (54) yang mengaku mulai "mangkal" di Klenteng See Hien Kiong sejak Ahad (22/1) malam.
Sementara Nur (46) juga mengaku datang ke klenteng berharap warga Tionghoa memberikan ang pao. "Sebenarnya saya malu, tapi terpaksa dilakukan ini untuk menghidupi anak-anak," kata warga asal Padangpariaman ini.
Surya (25), salah seorang warga Tionghoa asal Jalan Nipah Kota Padang mengaku tidak merasa terganggu dengan kehadiran para pengemis tersebut. "Kalau ada rezeki pasti dibagi-bagi, yang penting tidak mengganggu saat kami beribadah," katanya.
Perayaan Imlek di Kota Padang berlangsung sederhana tanpa pertunjukan barongsai atau kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga Tionghoa mulai melakukan ritual ibadah sejak Ahad (22/1) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Usai membakar dupa dan berdoa, warga melakukan ritual lepas burung.
"Ritual ini dimaksudkan sebagai simbol pelepasan kembali makhluk Tuhan ke habitat bebas agar mendapat energi yang positif," ujar Andy Kirana, yang melepas sekitar 20 ekor burung pipit bersama kakak dan adiknya.