REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Ratusan warga negeri Laha, Kecamatan Teluk Dalam, Kota Ambon melakukan aksi demonstrasi di kawasan Bandara Internasional Pattimura. Mereka menuntut kehadiran Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, untuk menyelesaikan sengketa lahan dengan TNI-AU di sana.
Antara yang melakukan pemantauan, Senin malam, melaporkan bahwa aksi demonstrasi masih berlanjut sejak siang hari. Sebagian diantara mereka berusaha memasuki ruangan VVIP Pemprov Maluku maupun kawasan Bandara hingga apron.
Warga Laha menolak rencana pengukuran lahan di depan bandara Pattimura oleh tim dari PN Ambon dan warga negeri Hattu, kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka bersikeras bahwa lahan seluas 250 hektare yang disengketakan dengan TNI-AU adalah milik warga Laha dan Hattu tidak memiliki petuanan (areal tanah) hingga ke lokasi Bandara.
Aksi demonstran mengarah ke tindakan anarkis dengan merusak sejumlah fasilitas bandara. Untungnya, aksi tersebut digelar setelah aktivitas penerbangan telah usai sehingga tidak menghambat para pengguna jasa pesawat. Personil polisi dan TNI-AU melakukan pendekatan persuasif sehingga para demonstran meninggalkan landasan pacu.