REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU- Provinsi Bengkulu dan sekitarnya diguncang gempa 5,5 Skala Richter dan dilanda hujan badai sehingga kegiatan masyarakat terganggu.
"Saya terpaksa tidak masuk kerja karena masih trauma diguncang gempa disertai hujan badai sehingga tidak ke kantor," kata seorang warga Kota Bengkulu yang juga pegawai negeri sipil di daerah itu Buslian di Bengkulu, Senin (5/3).
Ia mengatakan, guncangan gempa disertai hujan badai sangat menakutkan, apalagi dirinya masih trauma dengan dua kali gempa besar melanda Bengkulu beberapa tahun lalu.
Meskipun dinyatakan aman dari gempa susulan dan tsunami, para pegawai tertunda ikut apel pagi dan bahkan tidak bekerja sama sekali.
Di beberapa ruas jalan raya di Kota Bengkulu terjadi kemacetan arus lalu lintas karena selain kesibukan anak sekolah dan PNS berangkat kerja, juga sebagian warga ingin mencari lokasi aman dari ancaman tsunami, karena melihat cuaca di Bengkulu cukup gelap.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kepahiang Dadang P menjelaskan, gempa 5,5 SR itu berlokias 4.43 Lintang Selatan dan 102.57 Bujur Timur.
Pusat gempa sekitar 46 kilometer tenggara Seluma, Bengkulu dan kedalamannya sekitar 15 kilometer.
Bengkulu dua kali diguncang gempa besar yaitu pada 2000 dengan kekuatan 7,3 SR dan pada 2007 mencapai 7,9 SR, menghancurkan ribuan rumah penduduk dan menelan ratusan korban jiwa, dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.