REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ratusan petani di wilayah Lampung berunjuk rasa di gedung DPRD Lampung pada Kamis (15/3) siang. Mereka menolak kebijakan jagung impor dan penyimpangan pupuk subsidi.
Petani datang berbondong-bondong dengan menggunakan sepeda motor. Setelah tiba di gedung wakil rakyat tersebut, mereka langsung menggelar orasi menyampaikan aspirasinya
Ada lima tuntutan mereka. Pertama, mereka menolak kebijakan impor jagung. Tuntutan lainnya adalah tetapkan standar harga hasil pertanian; perkuat kedaulatan petani; dan hentikan penyimpangan pupuk bersubsidi. Tuntutan terakhir atau kelima adalah laksanakan reforma agraria untuk rakyat.
Wahrul Fauzi Silalahi, Sekjen Dewan Rakyat Lampung, mengatakan kesejahteraan petani sudah tidak dipikirkan lagi oleh pemerintah. "Ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada petani," kata Fauzi.
Aksi ratusan petani ini dikoordinasikan oleh Dewan Rakyat Lampung. Aksi mereka dikawal ketat aparat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung.