REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tim Search And Rescue (SAR) Polair Polda Lampung terpaksa menghentikan pencarian 17 anak buah kapal (ABK) Serunting yang tenggelam di Teluk Belimbing, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, pada 7 Maret lalu. Penghentian ini terpaksa dilakukan karena kondisi cuaca buruk di perairan Samudera Indonesia.
Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, Jumat (16/3), mengatakan pencarian ABK kapal tenggelam sudah tidak memungkinkan. Karena, sudah tidak ada lagi petunjuk pencarian serta kondisi cuaca tidak mendukung. “Pencarian dihentikan,” ujarnya.
Tim SAR yang menggunakan helikopter di wilayah Teluk Belimbing, Kecamatan Bengkunat, Lampung Barat, sudah tidak memperoleh petunjuk lagi di laut. Tim telah mengembalikan helikopter ke Mabes Basarnas.
Menurut keterangan tim SAR, pihaknya tidak mengetahui lagi titik koordinat tenggelamnya kapal. Kapal naas itu berlayar dari Pelabuhan Camplong, Madura, menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatra Barat, sebelum akhirnya tenggelam. Kapal bermuatan garam itu berawakan 18 ABK termasuk nakhodanya.
Kapal diperkirakan tenggelam pada Rabu (7/3). Hanya seorang yang selamat dalam kejadian ini. Namun, kondisinya kritis dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit Kotaagung, Tanggamus.