Selasa 05 Jul 2022 15:22 WIB

Tour de Singkarak 2022 Ditunda Hingga Tahun Depan

Tour de Singkarak 2022 terpaksa ditunda terkait pandemi yang belum selesai.

Red: Nora Azizah
Sejumlah pebalap berpacu pada etape sembilan, Tour de Singkarak 2019, di Kawasan Mandeh, Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah pebalap berpacu pada etape sembilan, Tour de Singkarak 2019, di Kawasan Mandeh, Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pelaksanaan event internasional olahraga wisata balap sepeda Tour de Singkarak di Sumatera Barat kembali ditunda dari awalnya September 2022 menjadi 2023. Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy di Padang, Selasa (5/7/2022) mengatakan, penundaan itu terjadi karena akhir pandemi COVID-19 belum bisa diprediksi sehingga persiapan menjadi belum matang.

Selain itu penundaan juga dilakukan agar perencanaan lebih maksimal sehingga penyelenggaraan TdS juga akan lebih baik dengan peserta yang lebih banyak dan uang berputar yang lebih besar.

Baca Juga

Pelaksanaan TdS 2023 nantinya juga akan berubah pola dari awalnya mengandalkan APBD provinsi dan kabupaten/kota menjadi swastanisasi melalui lelang atau penunjukan langsung ke pihak swasta. Peserta iven TdS nantinya juga akan diperluas, tidak hanya diikuti pebalap profesional, namun juga terbuka bagi gran fondo dan tourism cyclists.

"Agar memberikan dampak yang lebih maksimal terhadap pariwisata dan ekonomi masyarakat, TdS akan dimodifikasi dulu. Supaya lebih banyak peserta yang berpartisipasi dan perputaran uang di Sumbar jadi lebih besar," ujarnya.

Namun, karena ajang ini adalah perhelatan internasional yang sudah terdaftar dalam kalender event Union Cycliste Internationale (UCI), Pemprov Sumbar terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dan UCI untuk melakukan penyesuaian jadwal pelaksanaannya. Kemudian diteruskan dengan kajian-kajian lanjutan terhadap dampak pelaksanaan TdS terhadap perekonomian dan promosi pariwisata Sumatera Barat, serta menyusun regulasi yang tepat bagi penyelenggaraannya agar konsep baru yang diusung betul-betul matang dan memberikan efek maksimal.

Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Luhur Budianda mengatakan, sebelum pelelangan, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan appraisal terhadap TdS yang saat ini telah menjadi intangible asset Sumatera Barat dengan Hak Paten terdaftar sebagai milik Dispar Sumbar.

"Kita akan bersurat dulu ke PB ISSI, kemudian minta DJKN untuk melakukan appraisal terhadap TdS. Setelah itu kita siapkan regulasi, paling tidak dengan Pergub dulu, terakhir baru nanti bisa kita proses lelang," terang Luhur Budianda.

Ia menargetkan seluruh proses tersebut dapat selesai pada akhir tahun ini, agar pada awal tahun depan cukup waktu bagi penyelenggara ajang untuk mempersiapkan Tour de Singkarak yang baru secara maksimal. Sebelumnya, TdS tidak digelar selama dua tahun karena pandemi COVID-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement