Selasa 05 Jul 2022 23:22 WIB

Gandeng E-Tech Holding Company di Abu Dhabi, Greens Dorong Digitalisasi Bidang Agrikultur

Erick Thohir mengatakan, potensi digital economy Indonesia mencapai Rp 4.500 T.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Greens, startup di bidang teknologi agrikultur (agritech) asal Indonesia, melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan E-Tech Holding Company asal Uni Emirat Arab (UEA) pada di Abu Dhabi. Nota kesepahaman ini ditandatangani langsung oleh Geraldi Tjoa selaku Direktur dan Co-Founder Greens dan H.E. Nasser Ahmed Khalifa Alsowaidi selaku Chairman E-Tech Holding Company, dimana kedua belah pihak setuju untuk melakukan eksplorasi kerjasama dengan para investor dari UEA serta mendukung ketahanan pangan kedua negara (food security).

Penandatanganan nota kesepahaman antara Greens dan E-Tech Holding Company ini diselenggarakan di sela-sela kunjungan Presiden Republik Indonesia di Abu Dhabi. Greens memiliki misi untuk mencegah kehilangan sumber pangan (food Ioss) dan menghadirkan sumber nutrisi yang terbaik. 

Baca Juga

Greens menciptakan inovasi teknologi agrikultur berbentuk pod (Greens pod) yang memanfaatkan sistem penanaman dalam ruangan, Blockchain, Artificial Intelligence (Al), dan Internet of Things (IOT) untuk menciptakan desentralisasi sumber pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Greens pod dapat mengatur suhu udara, kelembaban udara, pengaturan cahaya hingga perencanaan penanaman sumber pangan jangka panjang sehingga hasil panen terprediksi, lebih konsisten dan memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. 

"Oleh karena bentuknya yang portabel dan moduler, Greens pod mudah ditempatkan di berbagai lokasi sehingga dapat menghasilkan hasil tanam yang dapat langsung dipanen, diolah dan dikonsumsi di tempat yang sama (hyperlocal food)," kata Direktur & Co-Founder Greens Geraldi Tjoa pada Selasa (5/7/2022).

"Masalah ketahanan pangan (food security) menjadi landasan upaya Greens untuk membantu menghasilkan sumber pangan secara mandiri bagi penduduk serta dapat menjamin keberlangsungan masa depan ketahanan pangan negaranya," kata dia menambahkan.

"Greens akan terus melahirkan inovasi di bidang teknologi agrikultur seperti Meta Farming atau pertanian virtual yang dapat diikuti oleh setiap orang dan memampukan setiap orang untuk dapat menikmati hasil panennya sendiri walau tinggal di kota besar." Proses kerjasama antara Greens dan E-Tech Holding Company dapat terlaksana berkat dukungan pemerintah Indonesia, khususnya dukungan dari Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab, H. E. Husin Bagis serta jajarannya.

Pada kunjungan kerja Greens ke Abu Dhabi kali ini, dua co-founder Greens yaitu Geraldi Tjoa dan Erwin Gunawan mendapatkan sambutan hangat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi. Pada Jumat (1/7) sebelumnya, perwakilan Greens juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu beberapa jajaran menteri seperti Erick Thohir (Menteri BUMN RI) dan Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan RI) yang turut hadir dalam dalam rapat pemerintahan Indonesia dan UEA.

Dilansir dari Antara, Erick Thohir, dalam kesempatan ini menjelaskan bahwa potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun untuk digital economy. Pemerintah Indonesia saat ini tengah memperbaiki regulasi agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar dunia tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk dunia.

photo
Perwakilan Greens saat menyambangi UEA, bersama Menteri BUMN Erick Thohir. - (Dok. Web)

"Pemerintah Indonesia sangat mendorong startup untuk dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi baru dengan cara penyelesaian isu-isu logistik yang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya adalah dengan menghubungkan para produsen seperti petani, nelayan, UKM kepada market agar tercipta sebuah ekosistem yang saling membutuhkan. Kami harap Greens terus berkembang dan kami akan terus mendukung startup Indonesia," kata Erick Thohir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement