Kamis 07 Jul 2022 11:36 WIB

Pernah Masuk RS Jiwa, David Harbour Bisa Kelola Gangguan Bipolarnya dengan Tekuni Akting

David Harbour didiagnosis bipolar pada usia 25 tahun.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Stranger Things, David Harbour, mendapatkan diagnosis bipolar setelah masuk rumah sakit jiwa. Dia menyebut kondisinya itu dulu ada kaitanya dengan kemiskinan.
Foto: EPA-EFE/SARAH YENESEL
Aktor Stranger Things, David Harbour, mendapatkan diagnosis bipolar setelah masuk rumah sakit jiwa. Dia menyebut kondisinya itu dulu ada kaitanya dengan kemiskinan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor David Harbour dipercaya memainkan peran Jim Hopper dalam serial hit Netflix Stranger Things. Karakter itu digambarkan sebagai seorang kepala polisi Hawkins sekaligus sosok ayah angkat bagi Eleven yang menjadi tawanan militer Rusia.

Seperti karakternya, di kehidupan nyatanya Harbour juga melalui perjalanan sulit. Dia beralih dari pecandu alkohol dan pengidap bipolar menjadi seorang aktor populer secara global.

Baca Juga

Dalam sebuah wawancara terbaru dengan The Guardian, Harbour mengatakan bahwa dirinya semasa muda pernah melalui fase kecanduan alkohol yang membuatnya berpikir untuk bunuh diri. Ia terselamatkan karena seekor kucing.

"Apa yang menghentikanku adalah kucing. Aku pikir jika aku mati, siapa yang akan merawat kucing ini? Aku juga takut membayangkan kalau aku mati di apartemen, tak ada yang menemukan jasadku, dan akhirnya kucing memakanku," kata Harbour, seperti dilansir laman Express, Kamis (7/7/2022).

Harbour juga mengungkap bahwa dirinya didiagnosis gangguan bipolar pada usia 25 tahun. Diagnosis itu didapat setelah dia masuk rumah sakit jiwa yang menurutnya disebabkan oleh hidup dalam kemiskinan.

"Ada komponen penyakit mental yang memerlukan pengobatan, tetapi ada juga komponen sosial untuk penyakit mental. Ini tidak seperti patah kaki," jelas dia.

Layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) menjelaskan bahwa bipolar, yang dulu dikenal sebagai mania depresi, terdiri atas episode depresi dan mania (manic). Depresi adalah perasaan sedih mendalam dan kehilangan minat, sementara mania adalah suasana hati eforia yang tidak stabil dan aktivitas atau energi berlebihan.

Harbour menjelaskan bahwa kondisi manianya dipicu oleh keinginannya untuk menyelesaikan semua masalah dunia. Saat menerima perawatan, dia belajar tentang bagaimana mencurahkan hasrat dan energinya dengan menekuni dunia seni peran.

"Saya bisa melakukan hal-hal yang kompleks dan eksploratif di Broadway," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement