REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid IDAI, dr. Yogi Prawira, SpA(K), mengatakan, saat ini, kesadaran untuk mematuhi protokol kesehatan yang mengalami penurunan. Padahal, anak memiliki risiko yang sama dengan dewasa untuk terinfeksi Covid-19, bahkan berpotensi mengalami komplikasi MIS-C dan Long Covid-19.
"Sehingga pencegahan adalah yang utama. Kami juga menghimbau orangtua untuk tidak membawa anak ke tempat keramaian di masa liburan sekolah, serta mengajarkan anak supaya cakap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujarnya
Protokol kesehatan terbukti efektif mencegah berbagai penyakit infeksi, termasuk Covid-19, sehingga kebiasaan baik yang terbentuk selama masa pandemi harus dipertahankan. Bahkan, semakin ditingkatkan pada situasi adanya kenaikan kasus.
IDAI berharap, pemerintah meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment) serta menampilkan data terkini kasus Covid-19 terkonfirmasi secara akurat dan transparan, termasuk pada usia bayi dan anak.
Selain itu, IDAI juga meminta pihak sekolah, dinas Pendidikan dan pemerintah daerah setempat berkolaborasi dengan orang tua dan Dinas Kesehatan dalam memastikan keamanan dan keselamatan anak. Antara lain dengan melakukan testing pada anak dengan gejala Covid-19, dan patuh serta disiplin mengerjakan protokol Kesehatan, serta tidak membawa anak ke luar rumah apabila ada gejala demam/batuk/pilek/diare.
Protokol kesehatan terutama fokus pada: penggunaan masker wajib untuk semua orang berusia di atas 2 tahun, mencuci tangan, menjaga jarak, tidak makan bersamaan. Memastikan sirkulasi udara terjaga, serta mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.