Jumat 08 Jul 2022 03:55 WIB

Jamaah Masjid di Qatar wajib Gunakan Masker

Kementerian Wakaf Qatar mengambil tindakan pencegahan Covid-19 di masjid-masjid.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid Abdullah Bin Ali Al Attiyah, Qatar
Foto: Anadolu
Masjid Abdullah Bin Ali Al Attiyah, Qatar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Qatar menyerukan kewajiban mengenakan masker di dalam masjid mulai Kamis (7/7/2022).

"Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk melindungi tanah air tercinta kami dari semua kejahatan dan untuk mengangkat epidemi ini dan menghapus awan ini darinya dan seluruh umat manusia," sebut pernyataan kementerian dilansir dari laman Gulf Times pada Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Kementerian Wakaf mengatakan ini didasarkan pada keputusan Kabinet pada Rabu (6/7) yang mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum yang tertutup. Kemudian juga dalam rangka tindakan pencegahan dan pencegahan yang diambil oleh negara untuk membatasi penyebaran Covid-19.

Pada awal tahun ini, Kementerian Wakaf Qatar juga telah mengambil tindakan pencegahan Covid-19 yang diperlukan di masjid-masjid. Tindakan ini sejalan dengan prosedur yang diikuti di negara tersebut terhadap pandemi corona. Jarak antara jamaah saat sholat harian dan sholat Jumat sama dengan jarak sajadah atau setengah meter.  

Di samping itu, selama khutbah Jumat, jamaah juga harus menjaga jarak satu sama lain. Anak-anak di bawah 12 tahun yang belum divaksinasi juga tidak diperbolehkan masuk ke masjid. 

Kementerian telah mendesak jamaah untuk mematuhi langkah-langkah dan prosedur pencegahan untuk memastikan keselamatan jamaah dan anggota masyarakat. Aplikasi yang dirancang pemerintah, Ehteraz, harus ditampilkan sebelum memasuki masjid, dengan setiap orang diwajibkan untuk membawa sajadahnya sendiri, dan wajib memakai masker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement