REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dunia sangat terkejut dengan penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berkampanye di kota Nara, Jumat (8/7/2022). Sejumlah negara mengungkapkan keprihatinan tentang insiden yang terjadi di depan stasiun Kereta api.
"Saya harus mengatakan sebelum kita bertemu betapa sedih dan prihatinnya kami dengan berita yang datang dari Jepang tentang upaya pembunuhan Perdana Menteri Abe," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sebelum pertemuan dengan Menlu RI Retno Marsudi di Bali, Jumat.
"Kami tidak tahu kondisinya, kami tahu dia telah ditembak dan kami pikiran dan doa bersama dia dan keluarganya, dengan orang-orang Jepang. Ini adalah saat yang sangat, sangat menyedihkan dan kami menunggu kabar dari Jepang," ujarnya menambahkan.
Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emanuel mengatakan dia berdoa untuk kepulihan Abe. "Abe-san telah menjadi pemimpin Jepang yang luar biasa dan sekutu Amerika Serikat yang tak tergoyahkan," katanya.
"Pemerintah AS dan rakyat Amerika berdoa untuk kesejahteraan Abe-san, keluarganya, dan rakyat Jepang," imbuhnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese terkejut mendengar kabar penembakan Abe. "Berita mengejutkan dari Jepang bahwa mantan PM Shinzo Abe telah ditembak, pikiran kami bersama keluarganya dan orang-orang Jepang saat ini," katanya di Twitter.
Sementara itu Menlu RI Retno Marsudi melalui juru bicaranya mengungkapkan keprihatinan atas insiden yang menimpa mantan perdana menteri yang membangun ekonomi Jepang dengan "abeconomics."
"Menteri telah menyatakan simpatinya atas nama menteri luar negeri G20 kepada menteri luar negeri Jepang," ujar Juru Biacra Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah, Jumat.