Sabtu 09 Jul 2022 05:10 WIB

Israel Desak Arab Saudi Terima Penerbangan Langsung Jamaah Haji, Ada Apa?

Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Maskapai Israel El Al. Israel Desak Arab Saudi Terima Penerbangan Langsung Jamaah Haji, Ada Apa?
Foto: Reuters
Maskapai Israel El Al. Israel Desak Arab Saudi Terima Penerbangan Langsung Jamaah Haji, Ada Apa?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel meminta Pemerintah Arab Saudi untuk menerima penerbangan langsung dari Tel Aviv untuk jamaah haji. Hal tersebut dilakukan karena pejabat Israel diklaim telah mencari izin yang diperluas untuk maskapai mereka untuk terbang di atas wilayah Saudi ke tujuan Asia.

Dilansir di Al Araby, Jumat (8/7/2022), Menteri Kerja Sama Regional Israel mengatakan dia telah meminta Arab Saudi untuk menerima penerbangan langsung dari Tel Aviv untuk jamaah haji. Hal ini menunjuk ke kemungkinan akomodasi baru oleh Riyadh menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden pekan depan.

Baca Juga

Pejabat Israel juga telah meminta izin yang diperluas untuk maskapai mereka untuk terbang di atas wilayah Saudi ke tujuan Asia. Arab Saudi tidak mengakui Israel dan tidak mengatakan apa pun tentang kemungkinan perkembangan bilateral selama kunjungan Biden. Israel juga menghindar dari menarik hubungan semacam itu.

Tetapi seseorang di Washington yang akrab dengan masalah ini mengatakan kesepakatan penerbangan baru yang dicari oleh Israel dapat diumumkan sekitar waktu kunjungan Biden, tetapi perincian itu masih perlu diselesaikan dan mungkin tidak selesai tepat waktu.

Menteri Kerja Sama Regional Esawi Freij mengatakan Israel telah bekerja untuk membawa apa yang dia anggap sebagai kontak "di bawah konter" antara negara-negara yang mana sebagian besar didasarkan pada kepentingan komersial dan berbagi kekhawatiran tentang Iran dalat lebih terbuka.

"Saya ingin melihat hari ketika saya dapat berangkat dari Ben-Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah untuk memenuhi kewajiban agama saya haji ke Makkah," kata Freij yang merupakan seorang anggota minoritas Muslim Israel dengan populasi Muslim sebanyak 18 persen.

Dia mengaku telah membicarakan masalah ini dengan Arab Saudi dan berharap rencana tersebut akan terjadi. Meski berbicara demikian, dia tak menjelaskan di mana atau kapan diskusi semacam itu terjadi. Selama ini Arab Saudi telah lama menerima jamaah haji dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga. Itu berakhir dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama sepekan.

Adapun jamaah haji dari negara-negara Arab tetangga membayar sekitar setengahnya. Ketika Uni Emirat Arab dan Bahrain menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020, Riyadh mengisyaratkan persetujuannya dengan menyediakan koridor udara Saudi untuk pesawat Israel yang menuju ke negara-negara Teluk tersebut.

"Kami sedang dalam pembicaraan untuk mendapatkan hak penerbangan umum (Saudi) untuk tujuan selain Dubai, Abu Dhabi atau Manama. Ini akan menghemat waktu yang signifikan untuk mencapai tujuan Asia, misalnya," kata seorang pejabat Israel.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement