Selasa 12 Jul 2022 14:41 WIB

Dinkes Bandarlampung Siapkan 40 Tempat Tidur Guna Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Penambahan tempat tidur disiapkan di di RSUD A.Dadi Tjokrodipo Bandarlampung.

Red: Nur Aini
Pedagang Pasar Bambu Kuning (kiri) mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (8/2/2022). Pemerintah Kota Bandar Lampung terus melaksanakan vaksinasi COVID-19 penguat atau booster dengan menyasar pedagang pasar di Bandar Lampung sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 khususnya varian Omicron.
Foto: Antara/Ardiansyah
Pedagang Pasar Bambu Kuning (kiri) mengikuti vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (8/2/2022). Pemerintah Kota Bandar Lampung terus melaksanakan vaksinasi COVID-19 penguat atau booster dengan menyasar pedagang pasar di Bandar Lampung sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 khususnya varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Kesehatan Bandarlampung, Provinsi Lampung menyiapkan 40 tempat tidur di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) A.Dadi Tjokrodipo Kota Bandarlampung guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

"Kami sudah siapkan 40 tempat tidur di RSUD A.Dadi Tjokrodipo untuk mengantisipasi terjadi lonjakan kasus Covid-19 dari Omicron varian BA.4 dan BA.5," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Desti Mega Putri di Bandarlampung, Selasa (12/7/2022).

Baca Juga

Hingga saat ini, katanya, 40 tempat tidur yang disediakan di RSUD tersebut belum terpakai karena pasien Covid-19 hanya bergejala ringan sehingga mereka melakukan isolasi mandiri.

"Meski sudah disiapkan tempat tidur untuk antisipasi lonjakan tentunya saya harap kasus Covid-19 di Bandarlampung tetap melandai," kata dia.

Oleh sebab itu, ia meminta warga setempat tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam beraktivitas, terutama penggunaan masker serta melakukan vaksinasi ketiga guna memperkecil kemungkinan terpapar Covid-19.

"Untuk warga saya harap prokes tetap memperketat prokes sebab pandemi Covid-19 belum usai," kata dia.

Pihaknya masih aktif melakukan skrining Covid-19 di seluruh puskesmas di kota ini.

"Semua suspek dilakukan pemeriksaan dengan rapid(tes cepat) antigen. Kemudian pelacakan kasus kontak positif Covid-19, meliputi kontak erat, kontak dekat, dan kontak sosial akan kami telusuri juga," kata dia.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan membuat edaran agar seluruh rumah sakit menyiapkan 10-30 persen dari total tempat tidur pasien untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement